Mengapa Aku Harus Berhijab ?

Hijab berasal dari hajaban yang artinya menutupi, pemisah. Dari arti kata tersebut dapat kita simpulkan bahwa hijab adalah pemisah atau pembatas, antara satu dengan yang lainya.
Mengapa aku harus memakai hijab?
Sebagai seorang muslimah diwajibkan untuk berhijab karena hijab adalah perintah Allah dan rasulnya. Allah mewajibkan setiap hambanya untuk taat dan patuh kepada perintahnya seperti yang di firmankan dalam Al Quran :
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab: 36)
Sedangkan perintah untuk berhijab telah Allah Swt dan Rasul Saw perintah lewat Al Quran dan Hadits berikut :
“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Q.S An-Nur: 31) 
“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)
Disebuah Percakapan : 
Tanya  : Ukhti kenapa mengapa anda belum mengenakan hijab ?
Jawab  : Saya belum mantap, jika saya merasa sudah mantap saya akan berhijab, Insya Allah.
Tanya  : Tetapi bukankah ukhti seorang muslimah yang harus beriman kepada Allah dan mengikuti semua perintah Allah dan Rasul-Nya ?
Jawab  : Iman kan dihati, itu yang penting, tidak perlu harus ditunjukkan dengan harus berhijab.


Ketika seseorang mengaku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan percaya apa yang diperintahkan oleh Allah yang maha mengetahui, maha bijaksana dan lebih mengetahui dalam menetapkan hukum, maka dengan tanpa alasan apapun ketika perintah Allah datang sementara dia dalam keadaan susah, miskin dan lemah, perintah Allah pasti akan dilaksanakan.
"Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". (QS. Albaqarah : 285)
Jadi tidaklah pantas seorang muslimah yang mengaku beriman tetapi tidak menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah swt. keyakinan Iman memang dihati tetapi Iman tidak akan ada artinya apabila hanya dihati saja. Iman meliputi tiga hal yaitu diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan dan dipraktekkan dengan perbuatan oleh anggota Badan.
Sebagai contoh :
Dalam Sebuah Instansi seorang Kepala Kantor meminta bawahannya untuk melaksanakan suatu tugas, apakah bawahan tersebut cukup dengan meyakini saja perintah atasannya itu, tentu saja tidak, karena apabila bawahan hanya meyakini perintah atasan tanpa berbuat apa yang diminta oleh atasannya bisa-bisa bawahan tersebut akan dipecat.
Begitu juga kita sebagai hamba Allah tidak cukup kita hanya dengan meyakini dihati keimanan kita terhadap Allah swt, tentunya perintahnya kita yakini dalam hati, kita ucapkan keimanan kita dan kita praktekkan dengan anggota badan kita.
Semoga sedikit goresan ini bisa bermanfaat untuk penulis dan saudari muslimah ku semua. amin
Wallahu A'lam Bishshowab


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel