8 Adab Berhijab Wanita Muslimah Secara Syari'at
Islam adalah agama rahmatan lil a'lamin, Allah meletakkan kebahagian umat manusia dengan hanya mengamalkan agama secara sempurna, mengamalkan agama secara sempurna yaitu dengan masuk islam secara kaffah, melaksanakan perintah Allah dan rasul-Nya dan mengamalkan sunnah-sunnah Nabi saw.
Sungguh menyedihkan melihat saudari-saudari muslimah kita pada saat ini berpakaian meniru-niru gaya orang kafir, berbaju ketat, bercelana ketat yang membentuk tubuh mereka, memakai celana dan rok diatas lutut dihadapan orang ramai.
Mereka menyepelekan Jilbab dan ini tidak menjadi perhatian orang tua, dan yang lebih memprihatinkan orang tua malah memilihkan dan mendukung anak seperti orang kafir dalam berbusana.
Sebagai seorang muslimah sejati hendaknya kita mencotoh dan mengikuti perintah Allah dan rasul-Nya tentang cara hidup sehari-hari kita.
Rasulullah Saw bersabda :
“Barangsiapa yang meniru-niru suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” (HR. Ahmad). Nabi Saw juga bersabda: “Akan datang sekelompok orang dari umatku yang menghalalkan (padahal hukumnya haram) perzinaan, pakaian sutra bagi laki-laki, khomr (sesuatu yang memabukkan), dan alat musik…” (HR. Bukhari )
Secara syariat adab-adab berhijab adalah sebagai berikut :
- Hijab itu menutupi seluruh badan selain yang dikecualikan, menurut pendapat yang paling kuat muka dan telapak tangan termasuk aurat. Firman Allah Swt :“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
- Hijab itu sendiri bukanlah perhiasan. Firman Allah Swt : "Janganlah mereka menampakkan perhiasan kecuali yang biasa nampak darinya." (QS:An-Nur :31)
- Hijab itu tebal tidak tipis. adapun pakaian yang tipis maka hakikatnya adalah telanjang. Sabda Nabi Saw : "Akan ada pada akhir umatku perempuan-perempuan berpakaian tetapi telanjang diatas kepalanya seperti punggung unta rambutnya bersanggul, laknatlah mereka itu wanita-wanita itu terlaknat." .(HR. Muslim). Dalam hadist lain ditambahkan : " Mereka tidak akan masuk surga dan tidak merasakan harum wangi surga, padahal wangi surga itu akan tercium dari jarak sekian dan sekian." (H.R. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah ra)
- Tidak untuk kemashuran, Sabda Rasulullah Saw : "Barangsiapa memakai pakaian untuk mencari kemasyhuran di dunia, maka Allah memakaikannya pakaian kehinaan pada hari akhirat, kemudian api menjilatnya." (H.R. Ahmad).
- Tidak ketat dan sempit, tetapi longgar, sebaiknya berwarna gelap sehingga tidak terawang. Usamah bin Zaid berkata, "Nabi Saw memberikan pakaian Qibti tebal padaku yang dihadiahkan oleh Dhihya Khilbi pada Nabi Saw, maka istriku memakainya, Nabi Saw bertanya kepadaku mengapa aku tidak memakai pakaian Qibti itu, Aku menjawab istriku yang mengenakannya, Nabi Saw bersabda kepadaku : "Perintahkan dia agar memakai didalamnya baju lampis dalam, karena aku khawatir tulang belulangnya tergambar."."
- Tidak memaki harum-haruman, Nabi Saw, "Wanita mana saja yang memakai minyak wangi lalu ia lewat pada suatu supaya mereka merasakan wanginya maka wanita itu pezina".(H.R. Ahmad, Nasa'i, Hakim)
- Tidak menyerupai busana laki-laki, diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Saw melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki. Rasulullah Saw bersabda, "Bukan termasuk golongan kami perempuan yang menyerupai laki-laki dan laki-laki yang menyerupai perempuan".
- Tidak menyerupai busana orang kafir, " Barangsiapa yang meniru-niru suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” (HR. Ahmad).
Allah SWT telah berkenan memberikan nikmatnya yang tak terhingga kepada umat manusia yaitu pengetahuan tentang keindahan berpakaian. Pakaian selain berfungsi untuk menutupi Jasmani pakaian juga merupakan bentuk rasa syukur seorang hamba terhadap Allah Rabbul Izzati. Dengan pakaian akan menumbuhkan rasa syukur, kesadaran dan ketaqwaan terhadap Allah SWT. dalam surat Al A'raaf ayat 26 bebunyi :
"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat."
Semoga dengan pakaian, kita bisa beribadah kepada Allah Swt sebagai hamba yang selalu bersyukur terhadap nikmat dan rahmat yang telah Allah limpahkan kepada makhluk ciptaan-Nya. Aamiin
Semoga bermanfaat
Wallahu A'lam Bishshowab