Dahsyatnya (Nasa') Sakaratul Maut

Luqman a.s. berkata kepada anaknya, "Maut adalah sesuatu yang tidak kita ketahui kapan akan datang, maka sebelum ia datang dengan tiba-tiba , lakukanlah persiapan untuknya!"
Sebuah hadits menyebutkan, bahwa Aisyah r.ha. bertanya kepada Nabi Saw., mengapa memperbanyak shaum pada bulan sya'ban? Nabi Saw., menjawab "Pada bulan ini, ditulis daftar semua orang yang akan mati sepanjang tahun itu. Aku ingin agar ketika namaku dicatat dalam daftar itu, aku sedang mengerjakan shaum."
Imam Ghazali rah.a. berkata, "Walaupun seandainya seorang manusia yang miskin tidak pernah ditimpa musibah, penderitaan dan ketakutan, namun kedahsyatan mati, naza' (dicabut nyawa), dan kecemasannya sudah cukup untuk menghancurkan segala kenikmatannya. Mati adalah penghancur segala kesenangan dunia. Berpikir mengenai mati saja, sudah cukup menghapuskan kelalaian. Inilah kematian demikian mengerikan, sehingga dengan memikirkan dan mempersiapkannya saja sudah cukup menyibukkan seseorang. Terutama, karena tidak diketahui kapan maut itu datang?"
 Syadda bin Aus rah.a. bekata, "Peneritaan maut adalah lebih dahsyat daripada segala penderitaan dunia dan akhirat. Lebih sakit daripada digergaji, dipotong dengan gunting dan direbus dalam periuk. Seandainya seorang mayat keluar dari kubur, lalu menceritakan penderitaan mautnya, niscaya tidak akan ada seorangpun di dunia ini yang dapat hidup dengan senang dan tiada seorangpun yang dapt tidur dengan nyenyak."
 Diriwayatkan bahwa setelah Nabi Musa Kalimullah a.s. wafat, beliau menemui Allah, maka Allah bertanya pada beliau, bagaimana beliau melewati kematiannya ? Nabi Musa a.s. menjawab, "Aku melihat nyawaku seperti seekor burung yang sedang digoreng, tetapi tidak mati sehingga selesai penderitaannya juga tidak dapat terbang atau lari hingga selamat." Riwayat lain menyebutkan, bahwa keadaanya seperti seekor kambing dikuliti hidup-hidup."
 Umar r.a menyuruh Ka'ab r.a., "Ceritakanlah mengenai keadaan mati!" Ka'ab r.a. menjawab "Wahai Amirul Mukminin, mati adalah seperti sebuah pohon yang penuh duri lalu dimasukkan ketubuh seseorang , sehingga memasuki setiap rongga tubuhnya, lalu pohon itu diseret sekuat tenaga. Begitulah ruh itu dikeluarkan dari tubuh."
Sakaratul Maut Orang shalih yang disenangi oleh Allah Swt
Tamim ad Dari r.a.  berkata bahwa Allah swt, memerintahkan kepada malaikat maut, "Pergilah kepada hamba-Ku si fulan dan bawalah ruhnya kepada-Ku. Aku telah mengujinya dalam dua keadaan, yaitu suka dan duka. Ternyata ia telah melakukan seperti yang Aku inginkan . Bawalah dia kepada-Ku, agar ia dapat terlepas dari kesusahan dunia dengan tenang.
Maka malaikat maut bersama lima ratus malaikat datang kepadanya. Setiap malaikat meletaakkan tangan diatas setiap anggota tubuhnya. Berbagai kenikmatan jannah diperlihatkan  kepadanya. Malaikat maut berkata dengan lemah lembut kepadanya, seperti seorang ibu berbicara kepada anaknya. Sebab, ia tahu bahwa ruh ini adalah ruh seorang yang dekat dengan Allah swt. Ruh itu keluar dari tubuhnya dengan sangat mudah,, seperti sehelai rambut yang dicabut dari tumpukan tepung. Ketika ruh keluar, maka semua malaikat memberi salam kepadanya, lalu memberi kabar gembira, bahwa ia akan masuk Jannah. Hal ini diceritakan didalam Al-Quran dalam ayat :
 "(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka). 'Salamun 'alakum. (keselamatan untukmu), masuklah kamu kedalam Jannah itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan." (Qs an Nahl [16]:32).
Sakaratul Maut Orang yang Durhaka Kepada Allah Swt
Sakaratul Maut orang yang durhaka kepada Allah Swt kebalikan daripada sakaratul maut orang shalih. Allah memerintahkan Malaikat maut "Pergilah kepada musuh-Ku si fulan dan bawalah ruhnya kepada-Ku. Aku telah memberinya segala keluasan. segala kenikmatan dari-Ku di dunia telah aku curahkan padanya. Namun ia tidak berhenti mendurhakai-Ku. Pergilah! biarkan aku menyiksanya hari ini. Malaikat mautpun pergi dengan rupa yang menakutkan. Ditangannya ada sebatang Ghurz (tongkat besi yang besar dan berduri terbuat dari api neraka jahannam). Dia diiringi oleh 500 malaikat setiap malaikat membawa bongkahan api neraka yang besar. Ditangan mereka ada cambuk yang terbuat dari api neraka. Sesampainya ditempat sifulan yang akan dicabut ruhnya Malaikat maut langsung memukulkan ghurznya, dan durinya masuk keurat darahnya, kemudian dia menyeret ghurznya. Para malaikat ikut mencambuki wajah dan paha orang itu sampai pingsan. Mereka menyeret ruhnya dari tumit sampai ke lutut dan berhenti. Kemudian mereka menyeret dari lutut sampai ke perut lalu berhenti (ketika menyeret ruh itu, malaikat sengaja menghentikannya ditempat-tempat itu agar ia merasakan sakit lebih lama lagi). Kemudian malaikat menyeret dari perut dan berhenti didada, para malaikat meletakkan sekeping tembaga dan bara api neraka yang dibawanya dibawah dagu orang itu. Malaikat maut berkata kepadanya, "Wahai ruh yang terkutuk! keluarlah dan jalanlah kearah neraka jahannam!" Sifat Jahannam diceritakan dalam  al Quran :
"Dalam (siksaan) angin yang sangat panas dan air panas yang mendidih. didalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan." (QS al Waqiah 56 : 42-44)
Ketika ruh itu keluar dari tubuhnya, maka ruh berkata kepada tubuh, "Semoga Allah memberi balasan buruk kepadamu! kamu sangat cepat membawaku mendurhakai Allah dan lalai dalam menaati-Nya. Kamu sendiri telah binasa dan telah membinasakan diriku."
Sedemikian hebat dan dahsyatnya sakaratul maut, bagaimana kita menghadapinya nanti. Wallahua'lam. Ka'ab r.a., berkata , "Barangsiapa mengenal maut, maka segala musibah dunia baginya akan mudah."
Wallahu a'lam bishshowab
Semoga bermanfaat 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel